Menangislah…….
Ketika engkau masih memiliki air mata
Dukamu adalah dukaku…
Dukamu adalah duka kami juga
Laramu adalah laraku
Dan laramu…….adalah lara kami juga
Menangislah Aceh…menangislah
Sampai air matamu tak ada lagiSampai air matamu tak menetes lagi
Sampai tangismu tak terdengar lagi
Karena kamu memang kehabisan air mata
Karena kamu kehabisan kata-kata
Karena kamu makhluk yang tak berdaya
Sama seperti aku
Sama seperti kami
Menangislah Aceh…..
Biar di setiap pelosok negeri mendengar tangismu
Biar di setiap penjuru bumi mendengarmu
Menjeritlah…menjeritlah
Semampumu kau menjerit
Semampumu dengan suara paraumu
Aku pun turut kehabisan air mata
Kami pun kehabisan air mata
Aku tak percaya dengan apa yang terjadi di serambi mekahmu
Aku tak percaya dengan apa yang terpampang di televisi
Karena aku,
Karena aku…….tak sanggup melihat kepedihanmu
Ketika kalian berlari-lari menuju entah kemana kau tuju
Kau berlari air pun mengejarmu
Kau berlari dan terus berlari
Sedapatnya kau berlari
Tapi apa yang ada di belakangmu
Air bah yang begitu dahsyat meluluh lantakkan seisi kotamu
Gelombang tsunami menenggelamkan harapanmu
Gelombang tsunami meretaskan masa depanmu
Gelombang tsunami menghancurkan segala yang kamu miliki
Oh Aceh……..!
Dukamu adalah duka kami
Laramu adalah lara kami
Tangismu adalah tangis kami
Suara paraumu adalah suara parau kami juga
Ketika gempa tektonik melanda kotamu
Disusul badai tsunami yang menghabisi anak-anakmu
Yang menghabisi isteri-isteri kalian
Yang menghabisi suami-suami kalian
Yang menghabisi ayah dan ibu kalian
Yang menghabisi gedung-gedung dan bangunan-bangunan
Kendaraan-kendaraan
Dan apa saja yang ditemui
Semua luluh lantak
Oh Aceh……..!
Wajahmu yang dulu ceria…kini terbalut luka
Parasmu yang dulu elok kini tercabik duka
Berdarah
Bernanah
Berdarah
Bernanah
Dan terus berdarah
Oh Aceh…
Aku melihat tangismu di layar teve
Aku tersentak dibuat tak percaya
Hanya dalam sekejap seluruh bumimu ditelan gelombang tsunami
Gelombang yang tingginya setinggi 10 meter hingga 15 meter
Dan terpaannya sejauh lima kilometer
Oh dahsyatnya
Oh Aceh……...
Menangislah dikala kau bisa menangis
Biar aku dengar isak tangismu yang membahana
Biar aku dengar rintihanmu yang memilukan
Agar kami pun turut merasakan duka dan laramu
Agar kami paham kepedihanmu
Karena kami adalah saudaramu
Ya…saudaramu yang jauh dari malapetaka
Musibah yang melanda negeri serambi mekah
Wahai saudaraku yang jauh disana…!
Sebagai rasa senasib sepenanggungan
Kami hanya bisa memberimu sedikit bekal
Seperti selimut….untuk menghangati tubuhmu
Seperti sepotong kemeja dan sepotong celana
Untuk menambal auratmu
Agar kamu tidak bertelanjang lagi
Agar kamu dapat merasakan dekapan kami yang dari jauh
Agar kamu dapat merasakan getaran tali persaudaraan diantara kita
Sebagai anak bangsa
Oh Aceh….!
Palembang, 2 januari 2005
Pukul 23.30 Minggu malam
Karya : IMAM SUPRIADI
0 komentar